Banyak orang menyalahartikan hacker sebagai perusak dan merugikan. Karena aksinya yang merugikan pihak tertentu, seperti mengubah tampilan situs web ataupun menyisipkan virus.
Sebenarnya hacker adalah profesi yang dibutuhkan setiap perusahaan, terlebih di jaman serba digital seperti saat ini. Hacker juga dapat dikatakan sebagai security testing.
Mereka mempelajari, menganalisa, membuat, memodifikasi atau bahkan mengeksploitasi sistem di sebuah perangkat. Hacker menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug).
"Pekerjaan hacker adalah menguji keamanan sistem, seperti sistem komputer milik sebuah bank. Dialah yang memastikan bahwa tak ada lubang sekecil apa pun yang bisa dimasuki para peretas komputer yang bengal atau cracker," kata co founder dan owner Adstar, Yazid Faizin, dalam dialog yang diadakan Metro TV di JHCC, Jumat (4/5).
Mereka yang menerobos keamanan sistem komputer tanpa ijin merupakan seorang pembobol yang disebut craker. Istilah craker untuk membedakan aktivitas penggunaan komputer yang melanggar aturan. Kejahatan mereka biasanya disebut dengan istilah cybercrime, karena dilakukan di dunia maya atau cyber.
Profesi hacker menjanjikan penghasilan yang luar biasa besar. Di Hong Kong, seorang jago komputer yang punya pengalaman lima tahun atau kurang rata-rata gajinya mencapai US$ 42.360 (sekitar Rp393 juta). Di Thailand mencapai US$ 10.809 (Rp100,5 juta), Vietnam US$ 6.893 (Rp 64 juta) dan Indonesia rata-rata US$ 4.112 (Rp 38,2 juta) untuk melakukan satu pengujian sistem keamanan. Itu artinya, gaji para jago komputer atau hacker bisa membuat kantong menjadi tebal.
0 komentar:
Posting Komentar