Cyber Crime adalah tindakan kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi cyber dan terjadi di dunia maya.
Seiring bertambahnya pengguna internet di indonesia, kejahatan cyber pun terus meningkat bahkan cyber crime yang berada di Asean tak sedikit dikendalikan di Indonesia. Kondisi ini disebabkan karena sebagai sebuah negara besar kerap melahirkan aktivitas banyak hacker di Indonesia. Menurut Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman, dari penanganan sejumlah kasus dunia maya di kawasan Asean, lalu menyebut tingginya kasus cyber crime bisa dilihat banyaknya laporan kejahatan pemalsuan kartu kredit hingga pembobolan bank melalui ATM.
Ditambah lagi FBI yang selalu berteriak mengenai ancaman kejahatan internet yang makin marak didunia maya. namun lucunya nama FBI malah semakin menambah cyber crime meningkat 20%.
Sebuah laporan yang dikeluarkan Internet Crime Complaint Center menemukan bahwa, korban kejahatan di dunia maya yang menggunakan scam melonjak menjadi 20 persen.
Sebagian besar dari pengguna yang terjebak tersebut mendapatkan email palsu. Mereka terperangkap karena merasa yakin, setelah dalam pesan elektronik tersebut selalu menyebutkan nama FBI.
Kasus ini sendiri sudah mencapai angka 16 persen dari 300.000 lebih keluhan yang masuk tahun lalu. Demikian yang dilansir melalui PC World.
Dan baru-baru ini seperti dikutip Kompas.com : Menurut perusahaan keamanan Symantec dalam Internet Security Threat Report volume 17, Aktivitas kejahatan cyber di Indonesia meningkat tajam. Kini indonesia menempati peringkat 10 sebagai negara dengan aktivitas kejahatan cyber terbanyak sepanjang tahun 2011. Indonesia menyumbang 2,4% kejahatan cyber di dunia. Angka ini naik 1,7% dibanding tahun 2010 lalu, di mana Indonesia menempati peringkat ke 28.
Director Systems Engineering Symantec South Asia Raymond Goh, dalam jumpa pers di Jakarta mengatakan "Ini peningkatan yang sangat signifikan" hal ini didukung tidak lain karena terus meningkatnya jumlah pengguna internet di indonesia. Ditambah lagi Indonesia masuk 5 Besar pengguna jejaring sosial terbanyak di dunia.
Menurut Raymond, penjahat cyber kini mulai melirik situs jejaring sosial untuk aksi kejahatan. Sifat pertemanan dalam jejaring sosial seperti facebook & twitter pada umumnya, membuat pengguna percaya begitu saja atas link atau konten yang mereka terima dari sesama teman. padahal mereka tidak sadar bahwa link yang mereka terima mengandung program jahat, misalnya mereka dibawa ke situs web berbahaya," ungkap Raymond.
Berdasarkan penelitian Symantec, Indonesia juga tercatat menempati peringkat 6 di dunia untuk kategori program jahat spam zombie. Padahal pada 2010 lalu, Indonesia masih menempati peringkat 28 untuk spam zombie.
Para penjahat yang menyebarkan spam zombie dapat mengendalikan sebuah nomor telepon seluler di smartphone untuk menyebarkan SMS premium, demi mendapatkan keuntungan finansial.
Sementara untuk kasus pencurian data dan informasi, Indonesia bercokol di posisi 27 setelah tahun 2010 lalu menempati urutan ke 30.
0 komentar:
Posting Komentar