- Aku setia menjadi Indonesia .
- Bukan sebatas dibibir , namun dengan segala konsekuensi PAHIT untuk menegakkan cita2 aku yang manusia Indonesia
Kita selalu ‘takut’ menghadapi masalah , namun euforia bila ada sedikit celah. Akibatnya , kemajuan2 dalam bidang apa saja , sekecil apapun nilai prestasi yang bisa dicapai , terjadi hanya karena faktor ‘luck’ (keberuntungan) yg tak terencana. Kalau mencermati kasus kericuhan saya dengan teman2 se-profesi disaat ini , harusnya menjadi pembelajaran ber-skala luas , a/l:
a. Mandegnya prestasi musisi muda saat ini , jika dibandingkan pada puluhan tahun yg silam dimana musisi2 sudah menyentuh pencapaian dalam membentuk kultur pop Indonesia yg sedemikian rupa. Artinya , kalau toh sampai saat ini saya masih bisa bermusik dan masih diapresiasi oleh sebagian masyarakat , semata karena tidak ada pilihan lain ‘sejenis’ yg lebih baik , artinya pula bahwa saya bukan apa-apa , hanya karena faktor keberuntungan karena belum ada yg lainnya.
b. Kualitas pergaulan kreatif antar seniman yang berperan penting untuk melahirkan karya-karya kultur pop juga mandeg / stagnan. Masih terus dihadang oleh kendala-kendala non tehnis , seperti wawasan berpikir yang dibidani oleh kadar intelektualitas yg macet dari para seniman / produsen-produsen seni musik pop itu sendiri.
c. Dominasi kultur sosio-kultural masyarakat yang belum beranjak ‘dewasa’ dalam memahami demokrasi dan modernitas . Mengakibatkan masih langgengnya cara berpikir / mindset ‘kawula’ , atau ‘hamba’ yang cenderung mempertahankan mitos / legenda sebagai obyek pujaan/panutan bagi hari ini.
Prestasi bukan terukur dari pencapaian kualitas yang terus berkembang/berlanjut secara dinamis , namun seolah-olah ‘selesai’ di masa2 lalu.
Hal tersebut diatas adalah dimensi KREATIF . Sementara disisi lain ada lagi dimensi ETIKA dan HUKUM yang juga berdiri sendiri secara OTONOM dan tidak bisa dicampur adukkan.
Semoga kereta-kereta oportunis tertumbuk ”IZRAIL’ malaikat pencabut nyawa , agar manusia Indonesia selanjutnya punya kesempatan untuk bisa membangun peradaban yang lebih baik serta lebih mulia.