Tampilkan postingan dengan label Elektronika. Tampilkan semua postingan
9out of 10 based on 10 ratings.
Tampilkan postingan dengan label Elektronika. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Juli 2015

Prototype Detektor Asap


Dalam kehidupan sehari-hari, rumah atau gedung menjadi tempat hunian dan aktivitas sehingga rumah atau gedung haruslah relatif aman. Bencana mungkin saja terjadi tanpa diketahui kapan terjadinya. Salah satu bencana yang sering terjadi yang melibatkan tempat hunian dan aktivitas ini adalah kebakaran. Bila terjadi kebakan akan dapat menimbulkan korban baik manusia, dokumen-dokumen penting, maupun harta benda.

Salah satu penyebab terjadinya kebakaran adalah kurangnya sistem keamanan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Untuk itu saya mencoba membuat sebuah sistem sederhana yang bisa mencegah terjadinya kebakaran.

Saya membuat sebuah alat detektor asap, alat ini berupa alarm untuk mendeteksi adanya asap akibat kebakaran pada sebuah ruangan rumah atau gedung. Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari suatu pembakaran. Munculnya asap bisa dijadikan pertanda adanya api.  Jadi dapat disimpulkan, dengan mengetahui adanya asap kita pun bisa mengetahui kehadiran api.

Dengan mengetahui lebih awal kehadiran api, kita pun akan lebih mudah memadamkannya dan mencegah timbulnya korban manusia, dokumen-dokumen penting dan harta benda, serta dapat mengurangi tingginya frekuensi kebakaran di sekitar kita, terutama kebakaran dalam rumah.

Skema Rangkaian:

Daftar Komponen:

     •  LDR
     •  LED
     •  Baterai
     •  Trimpot 100K (2 buah)
     •  Transistor BC 107
     •  Dioda 1N4007 (2 buah)
     •  IC 7805
     •  IC UM66
     •  IC TDA 2002
     •  Elco 470uF
     •  Elco 1000uF
     •  Resistor 220 ohm
     •  Resistor2,2 ohm
     •  Buzzer

Prinsip Kerja:

Detektor asap berfungsi untuk mendeteksi asap dalam sebuah ruangan, tingkat kepekatan asap dalam suatu ruangan tersebut dideteksi sebagai indikasi kebakaran. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan asap adalah LDR yang dirangkai berhadapan dengan LED.

Sensor LDR ( Light Dependent Resistor ) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansi apabila mengalami perubahan intensitas cahaya yang diterima.

Dalam keadaan normal (tidak ada asap), cahaya LED akan ditangkap sepenuhnya oleh LDR, sehingga resistansi LDR rendah. Hal ini menyebabkan arus mengalir melalui LDR. Lalu ketika asap menghalangi pancaran cahaya LED, resistansi LDR akan tinggi dan tengangan tidak dapat mengalir melalui LDR. Sehingga pada saat timbulnya asap dari kebakaran, intensitas cahaya yang diterima oleh LDR rendah dan akhirnya LDR memicu sistem rangkaian dan mengaktifkan alarm.

»»  Read more...

Kamis, 19 Juni 2014

Membuat Robot Light Follower


Light Follower merupakan robot yang bergerak otonom mengikuti cahaya yang diarahkan kebagian sensor pada rangkaiannya. Sensor akan mendeteksi besar-kecilnya intensitas cahaya yang diterimanya, kemudian diteruskan kebagian selanjutnya (transistor) untuk diolah dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Sistem penggerak pada robot light follower ini menggunakan motor DC untuk menggerakkan roda yang akan menjalankan robot sesuai dengan arah cahaya yang diterima oleh sensornya.


Sensor yang digunakan sebagai pendeteksi atau peneriman (receiver) cahaya pada robot light follower berupa sensor cahaya seperti LDR, photodioda, phototransistor, dll. Dan untuk robot light follower yang saya buat menggunakan photodioda sebagai sensornya.

Sensor photodioda ini nilai resistansinya akan berkurang bila terkena cahaya dan bekerja pada kondisi reverse bias.

  • Jika photodioda terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan menjadi kecil dan photodioda akan bersifat sebagai sumber tegangan. Sehingga akan ada arus yang mengalir ke transistor dan berlogika 1.
  • Jika photodioda tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau dapat kita asumsikan tak hingga. Sehingga arus yang mengalir pada transistor sangat kecil dan berlogika 0.
Rangkaian dari Robot Light Follower ditunjukkan pada gambar berikut.
Ini merupakan rangkaian dasarnya robot light follower. 
Dari rangkaian dasar ini dapat kita kembangkan 
sesuai dengan keinginan dan kreatifitas.

Ini merupakan rangkaian pengembangan dari rangkaian
dasar di atas. Saya menambahkan beberapa komponen
sesuai dengan yang saya inginkan agar lebih menarik.

Prinsip kerja Robot Light Follower
Ketika ada cahaya yang diterima oleh sensor (photododa), arus akan mengalir dari photodioda menuju basis transistor. Jika ada arus yang mengalir dari basis menuju emitor maka akan ada arus yang mengalir dari kolektor menuju emitor. Pada saat itulah terjadi switching transistor yang akan mengaktifkan motor. Arus akan putus-nyambung pada kaki kolektor transistor yang terhubung pada relay/motor sesuai dengan cahaya yang diterima sensor.

Pada saat kaki kolektor berlogika 1, maka motor akan berputar dan menggerakkan roda yang akan menjalankan robot. Sebaliknya ketika kaki kolektor berlogika 0, maka motor tidak aktif atau tidak berputar sehingga roda tidak berjalan.

Pada rangkaian yang saya buat diatas, saya menggunakan IC UM66. UM66 adalah sebuah IC melody, yang artinya dapat menghasilkan output berupa musik melody melalui buzzer. Karena pemasangannya diparalel dengan motor, maka IC UM66 akan bekerja pada saat motor aktif atau dalam keadaan robot berjalan. Terlihat lebih menarik pada saat robot berjalan dan menghasilkan musik melody....

Berikut video Robot Light Follower:

Lampiran Foto:
(Finishing)

(Uji Coba)

»»  Read more...
Terima kasih telah mengisi Buku Tamu :)