Akibat perbedaan waktu antara China dan Eropa, siaran langsung pertandingan sepakbola Piala Eropa ditayangkan dini hari dimulai pukul 2.45. Saat itulah, Jiang Xiaoshan mengganti waktu tidurnya dan terjaga sepanjang malam, bersama teman-temannya di depan televisi. Setelah menonton bola kemudian Xiaoshan langsung pergi kerja keesokan harinya. Waktu untuk istirahat dan tidur minim.
Laga Italia melawan Irlandia, Senin (18/6) waktu setempat, menjadi pertandingan terakhir yang disaksikan pria berumur 26 tahun itu. Setelah menonton pertandingan antara Irlandia melawan Italia, ia pulang ke rumahnya di Changsa pada Selasa dini hari pukul 05.00 waktu setempat. Setelah mandi, ia tidur, dan tak pernah bangun lagi. Kepergiannya menimbulkan duka mendalam bagi keluarganya. Sebab ia adalah putra tunggal.
Mendengar kabar kematiannya, teman-temannya mengaku syok. Sebab, hidup Jiang Xiaoshan relatif sehat. Saat masih kuliah beberapa tahun lalu, ia bahkan masuk tim sepakbola.
Menurut pemeriksaan Liu Zhilling, dokter rumah sakit setempat, Xiaoshan sebenarnya tidak memiliki riwayat penyakit. Kondisi fisiknya pun terbilang sangat sehat. Namun, akibat kebanyakan begadang sepanjang malam sambil merokok dan minum alkohol, kondisi imun Xiaoshan menurun drastis. "Hal itu menjadi dugaaan kuat penyebab kematian Xiaoshan," kata Zhilling.
Salah seorang teman Xiaoshan tidak menampik pernyataan dokter tersebut. Sahabat dekatnya itu terlihat tidak begitu bersemangat saat menyaksikan Antonia Cassano dan Mario Balotelli mencetak gol kemenangan untuk Italia.
Xiaoshan pun diakuinya tidak pernah ketinggalan untuk menonton setiap laga yang berlangsung semenjak turnamen digelar. "Kami pasti sesekali istirahat dan tidak menonton pertandingan, sementara dia tidak. Mungkin dia kelelahan karena selalu begadang," katanya.
Menurut sumber pemberitaan lain, Daily Mail, kematian Xiaoshan bukan hanya karena begadang, minum alkohol dan merokok. Tetapi juga karena ia mandi usai begadang menonton bola.
Kejadian ini bukan kali pertama terjadi di Cina. Sebelumnya, pada Piala Dunia 2006 di Jerman 2006 dan 2010 di Afrika Selatan, banyak warga Cina yang ambruk dan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran kelelahan kebanyakan begadang menonton bola.